TENTANG KEMATIAN
Mungkin senja ini dia datang menemuimu
Mungkin juga esok ketika mentari mulai bersinar
Atau nanti malam saat semua membatu dalam mimpi
Sabtu, 14 Agustus 2010
puisi
DEMIMU
Kala lembayung senja menghias dunia
Tengadah menatap langit
Menanti selimut malam berteman bintang
Di temani nyanyian angin malam
Nan syahdu
Kala lembayung senja menghias dunia
Tengadah menatap langit
Menanti selimut malam berteman bintang
Di temani nyanyian angin malam
Nan syahdu
Puisi
TOLONG....!!!
mereka berteriak Panas.....
kotor dan berdebu
sesak nafas lalu mati
entah apa lagi
mereka berteriak Panas.....
kotor dan berdebu
sesak nafas lalu mati
entah apa lagi
cerpen
WENING
Aku tidak ingat kapan dia mulai bergabung di rumah kami. Ketika dia datang aku belum tahu apa-apa. Yang kutahu kemudian adalah bahwa dia anak dari kakak perempuanku yangmeninggal sesaat setelah melahirkan. Jadi dia keponakanku. Tapi dia tidak pernah memanggilku Om, Paman, Uncle, atau apapun panggilan dari seorang keponakan. Dia memanggilku kakak karena memang kemudian Mama dan Papa menjadikannya anak, bukan cucu. Adikku tepatnya. Kami tumbuh bersama dalam balutan kasih sayang yang tak membedakan. Siapapun pasti tidak pernah mengira bahwa dia bukanlah adikku yang sebenanya. Dia adalah keponakannku.
Aku tidak ingat kapan dia mulai bergabung di rumah kami. Ketika dia datang aku belum tahu apa-apa. Yang kutahu kemudian adalah bahwa dia anak dari kakak perempuanku yangmeninggal sesaat setelah melahirkan. Jadi dia keponakanku. Tapi dia tidak pernah memanggilku Om, Paman, Uncle, atau apapun panggilan dari seorang keponakan. Dia memanggilku kakak karena memang kemudian Mama dan Papa menjadikannya anak, bukan cucu. Adikku tepatnya. Kami tumbuh bersama dalam balutan kasih sayang yang tak membedakan. Siapapun pasti tidak pernah mengira bahwa dia bukanlah adikku yang sebenanya. Dia adalah keponakannku.
Langganan:
Postingan (Atom)