Puisi ini kami dedikasikan untuk Suhu Nyana maîtri mahastavira, dan para guru yang tanpa lelah telah mendampingi dan membimbing kami selama lebih dari 4 tahun

MENGENANGMU GURU

Aroma bunga kopi menyambut hadirmu diantara kami

bersama kilau kasih dan semangat menyertai setiap langkah

lalu hari-hari penuh perjuangan kau tempuh

demi sebuah kata pengabdian

pengabdian tak berujung dan tanpa pamrih

bahkan bagi orang-orang yang tak mengenalmu sekalipun

Pada setiap denting genta dan ketukan mui

Ada sebait doamu untuk kami

Meski kami selalu lupa mengucapkan selamat pagi

dalam tangis, kami melihat senyummu

dalam letih kami bertopang pada semangatmu

diantara terik matahari dan hujan gerimis

berlari mengejar sesuatu yang di sebut ilmu

hari ini genap empat tahun kami bersamamu

menikmati nafas pengabdian yang kau hembuskan lewat nadimu

kami telah belajar tentang semangat dan bakti

yang kau ajarkan diantara ketukan mui

jika hari ini kami mampu berdiri di sini

dengan semangat dan penuh percaya diri

untuk meyakinkan dunia tentang keberadaan

ini adalah buah dari pengabdian, dan perjuangan panjangmu

karena tanpamu kami masih bukan apa-apa

apa yang kini dapat kami raih bukanlah akhir segalanya

karena belantara kehidupan yang sesungguhnya menanti kami di sana

lalu kami termangu dan menarik nafas

kami harus pergi dan meraih mimpi

Esok ketika langkah kaki kami mulai menjauh darimu

Masih akankah kami teringat

Setiap pengorbanan dan untaian doa dari mu

Seperti juga air yang mengalir meninggalkan hulu sungai

Demikian pula kami akan meniti

Jalan menuju samudra kehidupan yang sebenarnya

bukan sebuah kata perpisahan yang ingin kami ucap

karena kami tahu perpisahan selalu meninggalkan luka

tapi  seuntai terimakasih untukmu kami titipkan

pada lorong waktu agar kami tetap mengingatmu

dan dunia ikut mencatat

jejak pengabdian yang telah kau torehkan

terimakasih guru, namamu akan kami ukir

dalam catatan perjalanan kehidupan

dan kami ingin kau tetap menjadi mentari bagi kami

yang selalu memberi sinar kehangatan

pada kuncup-kuncup bunga nan putih

milik putra-putri pengelana

yang senantiasa menghormati dan menyayangimu